UMS 2021 Menuju World Class and Research University

Sejak tahun 2015, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah menetapkan visinya yaitu sebagai pusat pengembangan IPTEK yang islami dan memberikan arah perubahan. Hal ini disampaikan Bapak Rektor Sofyan Anif dalam sambutannya seusai dikukuhkan sebagai Rektor UMS.
Perjalanan visi dan misi tersebut sampai tahun 2017 hingga 2021 mendatang. Rektor juga melanjutkan bahwa UMS diharapkan semakin mendapatkan kepercayaan dan pengakuan, khususnya dari dunia internasional, sehingga pada waktunya nanti UMS akan mendapatkan dua predikat sekaligus, World Class dan Research University.

Upaya untuk mendapatkan kepercayaan dan pengakuan sudah dilakukan UMS sejak 9 tahun yang lalu. Sehingga beberapa prestasi membanggakan telah dicapai oleh UMS. “Karenanya mengembangkan capaian prestasi yang sudah diperoleh selama ini bukan perkara ringan. Hal ini membutuhkan satu strategi yang lebih visible dan komprehensif” jelas Bapak Rektor.

Beberapa hal dibutuhkan untuk mendukung strategi tersebut. Yang pertama adalah masih perlunya pengembangan lembaga sistem tata kelola secara profesional dan modern. Profesional berarti berorientasi pada good governance, baik pengelolaan aset, keuangan, SDM dan pembelajaran serta penelitian. Sedangkan modern berarti tidak saja berbasis IT akan tetapi juga terintegrasi dengan melibatkan semua unsur dan elemen sehingga terbentuk jejaring yang komprehensif.

Selain itu, perlu adanya pengembangan SDM, dosen, dan tenaga kependidikan agar lebih baik lagi melalui penguatan lembaga HRD secara profesional, komprehensif dan berkelanjutan. Serta penguatan lembaga kerjasama luar negeri dengan melakukan peningkatan dan pengembangan program internasional baik untuk mahasiswa maupun dosen.

Bapak Rektor juga menjelaskan bahwa perlu juga adanya reaktualisasi pengembangna IPTEK berbasis nilai keislaman dan kemuhammadiyahan (AIK) dengan cara melalukan pengembangan sistem kurikulum yang berkemajuan dengan melakukan internalisasi nilai AIK yang sarat dengan nilai karakter dan melakukan penguatan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat secara masif dan visioner.

Rektor juga menambahkan bahwa harus ada pengembangan sinergisitas antara Lembaga Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP-AIK) dengan dungsi pondok pesantren yang berbasis pada sistem pengkaderan persyarikatan. Dengan demikian sinergisitas tersebut diharapkan menjadikan UMS sebagai pusat atau laboratorium pengkaderan rujukan. Karena tidak hanya mencetak kader Muhammadiyah yang berkarakter saja, melainka juga mencetak kader bangsa yang berkemajuan.