UMS Kembangkan E-learning untuk Pendidikan Jarak Jauh

UMS sedang mengembangkan pendidikan jarak jauh melalui e-learning. Sejalan dengan penyampaian beberapa narasumber yang hadir pada seminar (21 Maret 2017) antara lain; Dr. Ridwan Roy (Kementrian Ristekdikti), Prof. Lincoln Arsyad (Ketua Majelis DIKTILITBANG PP Muhammadiyah), Prof. Mak Chai (Asia e University), Prof. Khudzaifah Dimyati (Direktur Pasca Sarjana UMS), Asc Prof. Waluyo Adi Siswanto (University Toen Hussein Onn Malaysia, dan Dr. Gunawan Aryanto (Ketua LPPI UMS). Kesemuanya menyampaiakan peran utama pembelajaran jarak jauh baik di Indonesia maupun di Luar Negeri (Malaysia).

FItur MOOC untuk e-learning

Pembelajaran jarak jauh dikembangkan dengan model Massive Open Online Course (MOOC). Model ini merupakan kursus online yang bertujuan untuk kalangan terbatas dan akses terbuka melalui web. Selain materi perkuliahan tradisional seperti ceramah yang difilmkan dan sumber bacaan digital, MOOC menyediakan forum diskusi untuk mendukung interaksi komunitas di antara mahasiswa, dosen, dan asisten pengajar (TA). MOOC adalah model perkembangan terbaru dan banyak diteliti dalam pendidikan jarak jauh. Model ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2006 dan muncul sebagai metode belajar populer pada tahun 2012 di luar negeri.

Konsep MOOC untuk e-learning

Model pembelajaran ini erat kaitannya dengan bentuk dukungan UMS terhadap pendirian Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT). Dukungan diberikan UMS untuk menguatkan prasarana dan pendidikan di kampus yang baru berdiri tersebut. Sistem pembelajaran jarak jauh memperkenankan beberapa dosen UMS terlibat aktif untuk memberi kuliah secara online kepada mahasiswa di UMKT. Cara ini memperkenankan dosen tidak harus datang secara fisik ke UMKT yang tentunya membutuhkan waktu, jarak dan biaya yang tidak sedikit. UMS menyediakan dua ruangan multimedia di Gedung Walidah lantai 7 yang diperuntukkan untuk perkuliahan jarak jauh. Dukungan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di UMKT.

UMS melalui Lembaga Jaminan Mutu (LJM) juga tengah mensosialisasikan penggunaan e-Learning untuk mendukung proses pembelajaran. Media yang digunakan adalah internet dengan menggunakan schoology.org. Schoology merupakan metode Learning Management System (LMS) atau secara luas pada pengembangan web disebut Content Management System. Metode ini bertaitan dengan penggunaan media social seperti facebook atau situs jejaring social lainnya, yang menyediakan banyak layanan termasuk catatan kehadiran, nilai, tes dan kuis, dan pekerjaan rumah. Schoology dapat diintegrasikan dengan sistem pelaporan sekolah dan informasi yang ada, dan juga menyediakan keamanan tambahan, filter dan dukungan yang sekolah mungkin memerlukan.

Schoology ditawarkan kepada guru, dosen atau tenaga pendidik secara gratis. Aplikasi schoology mobile telah tersedia untuk iOS dan Android. (arr)